Penggunaan BlackBerry, Behel, dan DSLR di kalangan remaja saat ini merupakan fenomena yang santer dibicarakan masyarakat. Bagaimana tidak? Banyak remaja SMP/SMA saat ini “merengek” minta dibelikan BB, DSLR, atau malah behel yang harganya sangat “terjangkau” (bagi kalangan atas). Padahal belom tentu juga bisa motret dengan baik, malah minta dibeliin DSLR. Tidak begitu berguna, hasil potret juga tidak akan maksimal. Alhasil hanya buang-buang duit. Kalau BB, tahukah anda? Kebanyakan remaja di Amerika Serikat TIDAK MAU dibelikan BB karena disana BB identik dengan orang-orang kolot dan supersibuk (apa mungkin remaja Indo ingin keliatan kolot? hmm…). Dan yang terakhir, Behel. Saya pernah bertanya pada teman saya tentang harga behel, dia jawab ada yang mencapai “5 Juta-an”. 5 Juta? Hanya untuk sekedar kawat gigi? Padahal gigi dia sudah rapi, untuk apa dipasang behel. Padahal uang 5 Juta bisa dipake beli laptop yang lebih bermanfaat, atau dipake untuk biaya pendidikan. Jadi, belilah apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Kalau kita membeli apa yang kita inginkan, dijamin halal dompet kita jebol seumur-umur!
Jaman sekarang selain Jaman BlackBerry, Behel, dan DLSR juga ada Belteng dan Fixie. Jadi sekarang adalah jamannya remaja 3B (BlackBerry, Behel, dan Belteng) DLSR, dan Fixie. Mari kita perjelas:

BlackBerry: Anak muda jaman sekarang udah pada make BB. Menurut mereka jika memakai BB akan terlihat mewah di hadapan orang, akan selalu update jejaring sosial. Padahal BlackBerry itu hanya untuk Pebisnis. Yah, jadi BB untuk anak muda hanya untuk gaya semata, chatting sama cewe di bbm, ngupdate status, bahkan perang di twitter.

Behel: Anak muda jaman sekarang yang sering kita lihat di jalanan juga tak lepas dari Behel. Menurut mereka, akan terlihat bagus jika memakai Behel. Padahal di Amerika, Behel hanya untuk anak yang cupu, lah di sini? Anak g4uL abiEzt yang make (kecuali jika anak itu memang dianjurkan oleh dokter untuk memasang Behel supaya gigi mereka rapih) jadi besar potensial menjadi dokter gigi sukses di Indonesia.

Belteng (Belah Tengah): Sebenarnya yang satu ini gak terlalu penting sih, tapi kerap lengket di orang yang memakai BB dan Behel, pasti poni rambut (cewe) itu BelahTengah. Entah mengapa ada apa gerangan, yang jelas Belteng juga sudah membumi di dunia ababil.

DSLR: Ya yang ini sudah sangat menjiwai di dunia anak muda jaman sekarang, kalo jalan-jalan pasti ada kamera SLR digantungin di leher mereka. Padahal SLR harganya cukup mahal, kisaran 4-6 juta lho, dan kamera SLR juga hanya di pakai untuk kamera Studio. Istilah anak muda jaman sekarang adalah “hunting” dimana mereka pergi ke tempat yang mereka bilang latar tempat tersebut menarik, dan mereka mulai berfoto-foto yang hanya ujung-ujungnya jadi Display Picture di BBM atau Avatar di Twitter atau Photo Profile di Facebook. Bagaimana? Untuk buang-buang uangkan? Lagi-lagi benda ini juga di pakai untuk mejeng.

Fixie: Nah, yang ini juga baru muncul di kalangan anak muda jaman sekarang. Yaitu jeng…jeng… Sepeda Fixie. Ya sepeda fixie juga nampaknya sudah nge-tren di kalangan anak muda jaman sekarang, istilah mereka untuk ini adalah “gowes”. Ciri-ciri anak gowes yaitu: memakai sepeda fixie dengan warna yang nge-pop, memakai headseat yang tersambung di HP, memakai baju-baju distro atau baju polos, memakai celana kargo, dan memakai sepatu all-star. Yang memakai sepeda fixie biasanya hanya kaum Adam yang ingin mencari cewe. Ya karena rata-rata cewe sulit melepaskan pandangan jika ada cowo memakai sepeda fixie dengan dandanan di atas. Tahukah kalian jika penggunaan sepeda fixie dalam jangka panjang dapat menyebabkan tulang bengkok? Tahukah kalian sepeda fixie kalo di Amerika hanyalah sepeda untuk penjual koran? Jika tidak percaya nonton aja film-film barat hahaha  (makanya jangan suka nonton film-film hantunya Indonesia).

*NO OFFENSE ya teman-teman 
Jadi pesannya adalah, teman-teman harus memilih dan membeli barang dengan bijak. Yang bermaanfaat dan tidak menyusahkan orang tua. Jangan sampai kita membeli barang itu hanya pada saat nge-tren dengan harga yang ”selangit” tapi akhirnya menjadi kuno termakan oleh zaman, dan terbuang sia-sia.